Mengampuni Seperti Mawar

Nats : Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, perbuatlah juga demi (Kolose 3:13)
Bacaan : Kolose 3:1-17

Banyak pasangan bercerai, salah satunya karena kurangnya pengampunan. Katakata kasar menembus sampai ke hati, sehingga pribadi yang terluka sulit memaafkan. Banyak keluarga juga mengalami keretakan relasi, karena antara orangtua dan anak atau antarsaudara sulit untuk saling memaafkan kesalahan. Banyak kolega dalam pekerjaan juga terpisahkan karena pengampunan sulit diberikan.

Alkitab menyatakan bahwa pengampunan sejati diberikan oleh Tuhan Yesus. Bahkan, Yesus memberikan pengampunan tanpa batas kepada kita yang menanggung banyak dosa. Oleh pengampunan-Nya, kita dibebaskan dari hukuman atas dosa. Bacaan firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap sabar dan suka mengampuni seorang terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kita (Kolose 3:13). Inilah salah satu ciri manusia baru.

Sebuah kalimat bijak berkata, “Pengampunan seperti mawar yang memancarkan keharuman bagi orang yang menginjaknya.” Yesus telah memberi teladan yang sempurna dalam hal ini. Dia rela memberikan diriNya disalibkan dan dihina, namun Dia “memancarkan keharuman” yang menuntun kita kepada keselamatan kekal. Inilah prinsip yang Yesus ajarkan. Dan, sebagai manusia baru yang terus-menerus diperbarui hingga serupa dengan Dia (ayat 10), kita perlu mengedepankan pengampunan, bahkan jika kita tak berada dalam posisi salah sekalipun!

Mari kita mempraktikkan pengampunan dalam hidup kita. Mengampuni seperti Tuhan Yesus, mengampuni orang yang bahkan menurut ukuran dunia tidak pantas diampuni -MZ

PENGAMPUNAN MEMBEBASKAN KITA DAN LAWAN KITA
DARI SEGALA DENDAM DAN PERMUSUHAN

BLACK NIGERIAN COUPLE GIVES BIRTH TO BLONDE, BLUE-EYED BABY: ‘SHE’S A MIRACLE BABY’


written by Rhoda Gayle
April 16, 2022

White Baby


Doctors and scientists tried to investigate why the black couple from London gave birth to a white baby. Genetics experts gave three probably explanations for the incident:

She’s a result of a gene mutation unique to her. If this is true, she’s expected to pass the gene to her future children and the Ihegboro family would expect more white members.
One of her parents might have a white predecessor. The long-dormant white gene was passed on to generation and has appeared now.
The child has a mutated version of a genetic condition, albinism. In simple terms, she lacked all the pigment in her body.
“She doesn’t look like an albino child anyway. Not like the ones I have seen back in Nigeria or in books. She just looks like a healthy white baby,” Ben later said in an interview.

But no matter how the baby girl looked, her parents and brothers were happy to welcome her into their family. Angela even called her a miracle.

“She is beautiful, a miracle baby,” she said.

Source:

https://godtv.com/black-nigerian-couple-gives-birth-to-blonde-blue-eyed-baby-shes-a-miracle-baby/
Sources:

https://onobello.com/nigerian-lady-gives-birth-white-baby-beating-odds-million-one/

Nigerian mum gives birth to two white babies – beating million to one odds

https://www.google.com/amp/s/www.sowetanlive.co.za/amp/news/world/2011-05-17-black-parents-shocked-when-son-was-born-white/

Surprised

Surprised

Adultery, scandals, divorce and an explosive ministry, the world has never recovered from…

They drove me away from the Church Because I was Divorced.
Kathryn Kuhlman

In one occasion, Kathryn Kuhlman was preaching in a church and someone informed the pastor that she was divorced which led the pastor walking up to the front and grabbing the microphone from her and apologizing to the crowd for having a “false prophet” preaching, she was escorted by the ushers out of the church and ran off town. SHE WEPT!

On a rare occasion where Kathryn would address her past she made this comment about her peers during her crisis. “… You know sometimes it’s a thousand times easier to die physically than to keep on living. You see, the Lord forgives, but people don’t.

They’ll drive it in, and they’ll drive it in, and they’ll drive it in, and they’ll drive it in. And they’ll pierce your heart, and they’ll pierce it clear through.

Kathryn Kuhlman Died! This was her popular phrase, she would go on to say, it was the price she paid for the glory.

Kathryn remembers vividly the days she died to and carried Gods glory.
It’s much easier to die than to live, death to the flesh and the opinions of this world, that very day at the end of that dead-end street is when I died at four, on a Saturday afternoon.
Today, I feel it was part of God’s perfect will for my life.”

For Kathryn Kuhlman, Her greatest anointing began to manifest from 49-59 years.
In those days, she walked past people and they collapsed to the floor because of the heavy presence of the Holyspirit she carried. Healings and strange miracles, never before recorded accompanied her ministry till death.
Even through Kathryn Kuhlman was out of public ministry for almost 8 years, When she hit the platform again, the glory of the latter house surpassed the former.
Suddenly all the churches that attacked her because of her divorce, opened their arms wide like they weren’t the ones that almost drove her into suicide.
The anointing was always there. All it needed was activation and constant use. God’s grace is irreversible. He does not change His mind about what He gives, He’s not two-faced. Your perspective or mindset about Him may change, but he does not.
So many have may have left ministry because of one thing or the other, you may have stopped pastoring, holding meetings or whatever form of ministry because of pressures, financial, marital or personal issues, but know that God uses these pressures to bring out His best in us.
Apostle Paul says; we are pressed on every side but not crushed, cast down but not destroyed. The promise always comes after the process.
From Kathryn’s example, We have learnt that no one is far too gone, no one is out of God’s use, and instead of driving the word of God against people that are under pressure, let’s help them heal. Let’s get them back on track. Handle that brother or sister with care. God does not just want some individual spiritual giants, He wants to build His body! God is not just interested in your denomination, He wants to build His Church!
HER LAST MEETING….
As everyone left the auditorium, Kathryn walked quietly to the end of the stage. She raised her head and slowly scanned the balcony, as if she was gazing at every seat. It seemed like an eternity. Then, Kathryn dropped her gaze to the second balcony, following every row and every seat with her eyes. Then, she looked at the ground floor, studying every seat.35
We can only imagine what was going through Kathryn’s mind, the memories, the victories, the healings, the laughter, and the tears. Was it possible that Kathryn knew she would never return to the platform? Was it possible that, at that moment, she said good-bye to her earthly ministry?
In just a little over three weeks from that November date, Kathryn passed on into glory in the Hillcrest Medical Center of Tulsa, Oklahoma, after open-heart surgery.


Source :Christian Hub

Standar yang Salah

Nats : Celakalah aku! aku binasa! … Mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam (Yesaya 6:5)
Bacaan : Yesaya 6:1-5

Seorang anak kecil mengumumkan, “Aku seperti Goliat. Tinggi badanku 2,7 meter.” “Apa yang membuatmu berkata begitu?” tanya ibunya. Anak itu menjawab, “Aku membuat sebuah penggaris dan mengukur tinggi badanku dengan penggaris itu, dan tinggiku 2,7 meter!”

Banyak orang gagal melihat kebutuhan mereka akan keselamatan karena mereka mengukur diri mereka sendiri dengan standar yang salah. Dengan melihat dan membandingkan tingkah laku mereka dengan orang lain yang telah melakukan hal yang lebih buruk daripada yang telah mereka lakukan, mereka sampai pada kesimpulan bahwa bagaimanapun juga mereka tidak terlalu buruk. Namun, rasa bangga semacam itu dihancurkan ketika orang-orang membandingkan diri mereka dengan standar kebenaran yang sempurna.

Bagaimana kita memenuhi standar yang sesuai dengan pandangan Allah? Ketika Nabi Yesaya melihat Tuhan dalam seluruh kemuliaan-Nya, ia menyatakan, “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, … namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam” (Yesaya 6:5). Menurut Roma 3:23, kita semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Itulah sebabnya setiap orang perlu diampuni.

Jika Anda mengukur moralitas Anda dengan cara membandingkan diri dengan orang lain, Anda menggunakan standar pengukuran yang salah. Namun, jika Anda mengakui betapa besar kekurangan Anda dalam pandangan Allah, mendekatlah dalam iman kepada Yesus hari ini juga dan terimalah karunia pengampunan dari-Nya –RDH

JIKA KITA DAPAT MEMPEROLEH SENDIRI KESELAMATAN KITA
KRISTUS TIDAK PERLU MATI UNTUK MENYEDIAKANNYA

Pakaian Baru

Nats : Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor (Yesaya 64:6)
Bacaan : Yesaya 64

Dua orang pria sedang bercakap-cakap, tak lama setelah mereka menjadi orang kristiani yang sungguh-sungguh. Yang satu adalah orang miskin yang sebelumnya memang tidak mengenal Allah. Sedangkan yang satunya lagi berasal dari lingkungan yang sangat religius. Setelah masing- masing menceritakan tentang pertobatannya, pria yang berlatar belakang religius bertanya kepada rekannya, “Bagaimana kau dapat langsung memberikan tanggapan terhadap Injil saat pertama kali mendengarnya, sementara aku memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukannya?”

Pria miskin itu lalu berkata, “Oh, itu mudah saja. Seandainya seseorang datang dan menawarkan kepada kita masing-masing sebuah baju baru, maka aku akan langsung menerima tawaran itu. Semua pakaianku sudah lama dan usang. Namun lemarimu pasti penuh dengan pakaian bagus. Begitu juga dengan keselamatan. Mungkin kau sudah puas dengan segala kebaikan yang kauterima, jadi kau memerlukan waktu lama untuk mengerti bahwa kau sungguh-sungguh memerlukan ‘pakaian kebenaran’ yang ditawarkan kepadamu melalui Kristus. Aku sangat sadar akan keadaanku yang penuh dosa, karena itulah aku ingin sekali menerima pengampunan dan pengudusan.”

Semua orang benar-benar perlu diselamatkan. Nabi Yesaya berkata bahwa “segala kesalehan kami seperti kain kotor” (64:6). Mereka yang sadar akan kemiskinan rohani mereka dan menerima keselamatan yang tak ternilai harganya melalui iman dalam Kristus, akan diberi “baju baru” kebenaran. Baju apa yang Anda kenakan sekarang? –RDH

SEBAIK APA PUN MANUSIA, TAK DAPAT MENYELAMATKAN DIRI SENDIRI
SEBURUK APA PUN MANUSIA, ALLAH DAPAT MENYELAMATKANNYA

Photo credit:Michelle C. N. Augustine

Sinar yang Memudar

Nats : Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti (2Korintus 3:10)
Bacaan : 2Korintus 3:5-18

Dalam beberapa hal, hukum Taurat Musa bagi orang kristiani sama seperti kruk bagi seorang atlet. Keduanya baik apabila diperlukan dan digunakan dengan benar. Namun, kruk tidak dapat digunakan untuk memenangkan perlombaan lari cepat 90 meter. Demikian juga bersandar pada sebuah sistem hukum tidak pernah dapat membawa kemenangan rohani bagi kita.

Paulus menekankan penyusutan kebesaran hukum Perjanjian Lama dengan membandingkannya dengan kemuliaan hidup dan kebebasan di dalam Roh yang tiada taranya. Mengacu pada wajah Musa yang bersinar setelah menerima Sepuluh Perintah Allah, Rasul Paulus berkata bahwa memudarnya sinar wajah Musa sama seperti wahyu di Gunung Sinai yang diterimanya. Wahyu itu bersifat sementara dan tidak lengkap. Orang Israel akan segera menyadari bahwa pesan Allah dari gunung itu juga standar yang akan digunakan untuk menghakimi mereka.

Namun, di mana Roh Kudus memerintah, di sana terdapat anugerah yang melimpah, dan keagungan-Nya jauh melebihi keagungan Taurat itu. Bayangkan sebatang korek api yang menyala di dalam sebuah tempat yang gelap gulita. Munculnya nyala api yang tiba-tiba itu memberikan sebuah pertunjukan sinar yang mengesankan. Namun, jika Anda menyalakan sebuah korek api di bawah terik sinar matahari, percikan sinarnya akan tampak tidak berarti.

Kesepuluh perintah tersebut bersifat menuntut dan pada akhirnya menghakimi. Akan tetapi, hidup di dalam Roh membawa pengalaman kuasa Allah yang mengubahkan ke dalam hati kita –MRD

PUDARNYA KEAGUNGAN TAURAT
TIDAK SEBANDING DENGAN KEMULIAAN ANUGERAH ALLAH